Tuesday, March 6, 2007

Hanya Seonggok Kayu

Hari ini hujan turun lebih deras dari kemarin,

Sebelumnya aku sangat khawatir

Jika hujan tak kunjung reda

Kali ini aku memilih pasrah

Banjir sekalipun yang datang, aku tidak peduli

Aku kini tinggal seonggok kayu tak berharga

Pohonku ditebang oleh orang tak bertanggung jawab

Biar saja hujan setiap hari

Biar banjir datang

Biar aku terseret arusnya

Sudah tak ada harapan untukku…

Andai kau peduli sekalipun, percuma!

Bukankah kau yang membiarkan orang itu menebang aku..?!

2 comments:

Anonymous said...

Seonggok kayu...seperti itukah dirimu sebenarnya ?...sorry..aku hanya mencoba mengungkap kata yang tersirat dari tiap kata yang kau tuliskan...

Viana Judistiro said...

y gaklah..itu cerita tentang alam khususnya kerusakan hutan...artinya perambahan yang terjadi sudah sangat masif kalopun ada reboisasi mungkin sudah terlambat dan butuh waktu yang lama lagi...kira-kira makna tersiratnya seperti itu..